Minggu, 21 Desember 2014

Proses Pengolahan Air Minum Aqua

Proses Pengolahan Air Minum (Aqua)
            Kepedulian  pihak AQUA pada pelanggannya, diwujudkan dengan cara  senantiasa menjaga kualitas produk. Beberapa kebijakan penting yang dilakukan oleh  fihak Industri AQUA sehubungan dengan program ini adalah:
1.    AQUA sangat menjaga kemurnian produk sejak dari sumber air, hingga kontrol kualitas produk di pasar. Metode pengolahan AQUA yang dikenal sebagai hydro pro system, berfungsi menjaga kemurnian setiap tetes AQUA.
2.    Mata air pegunungan yang menjadi sumber air AQUA, senantiasa dijaga agar bebas dari kontaminasi. Pengawasan ketat dilakukan secara berkala setiap hari, agar kualitas sumber air tetap terjaga.
3.    Teknologi yang diterapkan AQUA adalah sistem  in line process. Sistem ini menerapkan prosedur otomatis, mulai dari pembuatan botol, yang langsung diisi, ditutup, diberi label, disegel dan dipaket secara bersamaan. Proses ini dilakukan dalam ruangan steril tanpa sentuhan tangan manusia dan merupakan yang pertama di Indonesia dan hingga kini merupakan satu-satunya proses yang diimplementasikan oleh industri air minum dalam kemasan.

Sumber Mata Air
a)    Pemilihan lokasi untuk mata air yang mengalir dengan sendirinya dan berlokasi jauh dari perumahan.
b)    Uji untuk memeriksa polusi dan kontaminasi,
c)    Penelitian serta pemeriksaan efek dari kondisi yang berbeda selama 2 tahun
d)    Pemeliharaan lingkungan disekeliling sumber pipa air dalam tanah untuk menghindari kontaminasi.
e)    Menciptakan kolam tertutup untuk perlindungan (menghindari resiko kontaminasi)
f)     Mengadakan  uji setiap jamnya untuk kandungan pH balance, kebersihan, kejernihan dan   keseimbangan mineral.
g)    Mengadakan pemeriksaan radiologi setiap 4 tahun sekali (untuk kandungan radioaktif)

Proses Pengolahan Air Minum Kemasan Aqua
1.    Pre-filter 5 micron dipergunakan untuk memfilter partikel yang ada sampai ukuran 5  micron. 
2.    Kemudian filter 1 micron dipergunakan untuk memfilter partikel yang berukuran  sampai dengan 1 micron (parasit)
3.    Ozone: untuk menghilangkan bakteri
4.    Mengambil sample per jam dari langkah nomor 9,10 and 11 untuk mengukur PH  balance, kebersihan, kejernihan dan keseimbangan mineral.
5.    Melakukan uji Coliform pada sumber air setiap harinya
6.    Melakukan tes Coliform mingguan pada produk akhir
7.    Melakukan pemeriksaan kimiawi dan fisikal menyeluruh setiap bulannya pada produk  akhir.
8.    Melakukan pemeriksaan tahunan untuk logam berat dalam produk akhir.
9.    Apabila pemeriksaan setiap jamnya untuk Ozon, pH, kebersihan dan kejernihan air diluar standar, lini produksi akan dihentikan dan produk akan dikeluarkan dan akan diperiksa apakah produk aman untuk dikonsumsi atau tidak.
10.  Operator mempergunakan pakaian yang terbuat dari ‘parachute material’ dan sarung  tangan yang dipergunakan diberi desinfektan setiap 15 menit.
11. Botol dan gelas diproduksi dari palet plastik hingga menjadi kemasan botol dan gelas  didalam pabrik yang sama dan hanya sesaat sebelum botol diisi dengan air, hal ini meminimalisir kontak manusia untuk memastikan derajat kebersihan yang tinggi.
12.  Semua air botolan diperiksa untuk melihat bila ada cacat di tutup dan lapisan pelindung.
13. Semua material yang dipergunakan diperiksa dan disetujui oleh BTC (Beverage Technology Centre) Danone.
14. Dukungan teknis dari bottling line oleh BTC (Beverage Technology Centre) Danone
15. Keseluruhan proses dari sumber hingga produk akhir berada dibawah pengawasan ketat dan sesuai dengan Standar Manufaktur yang baik meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak semuanya layak menjadi sumber bahan baku untuk air minum AQUA. Karenanya bagi AQUA, kerja keras untuk mencari sejumlah sumber air terbaik di seluruh Indonesia, bukanlah main-main.

Purna Jual
16. Dua botol dari setiap produksi akan disimpan selama 2 tahun dan akan dipergunakan sebagai sample untuk mendata kualitas.
17. Setelah 2 tahun (ketika masa berlaku habis) AQUA akan memeriksa stabilitas produk sebelum membuangnya
18. Setiap gelas/botol/galon memiliki kode kadaluarsa dan tanggal produksi yang sudah dicetak, sehingga dapat dilacak pada tahun, bulan dan tanggal, waktu, lokasi dan kru produksi.
19. Melakukan monitoring dan inspeksi reguler terhadap produk yang ada di pasar.
s
ssumber : http://romindomp1000.blogspot.com/2012/01/teknologi-pemrosesan-air-minum-kemasan.html
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar